Saturday, March 3, 2012

Kebenaran?

Jadi pas kemaren lagi ngobrak-ngabrik laptop gara2 memory-nya udah penuh banget, gw nemu salah satu tugas matakuliah MPS Kualitatif tentang kebenaran. Pertanyaan utamanya sih seputar 'apa itu kebenaran?' dan harus make pemikiran sendiri, yaude iseng aja deh nulis2 tugasnya tapi engga tau dapet nilai berapa. Tapi ternyata pas nilai matakuliahnya keluar gw dapet A... Wooohoooo

Daan, ini dia tulisannya


Kebenaran?
Kebenaran dijelaskan secara definitif di dalam kamus Bahasa Indonesia merupakan suatu keterhubungan antar kepercayaan yang dimiliki seseorang dengan fakta yang terjadi. (Suriasumantri:2009, 76)
William James, seorang psikologis dan filsuf kenamaan Amerika menyatakan bahwa kebenaran merupakan suatu hal yang membingungkan karena ‘truth happens to an idea’ atau kebenaran itu terjadi pada suatu ide. Menurut James, suatu hal atau ide itu benar jika ia berhasil atau jika ia memberikan berbagai akibat yang memuaskan.
Di dalam pemikiran saya, kebenaran merupakan suatu keambiguan tersendiri. Suatu hal akan dianggap merupakan suatu kebenaran bila sesuai dengan pemikiran mayoritas masyarakat di tempat tersebut. Seperti yang kita tahu, kebiasaan atau adat istiadat masyarakat diseluruh pelosok dunia berbeda-beda dan meskipun perkembangan globalisasi sudah semakin pesat dan batasan-batasan seperti ruang dan waktu sudah menjadi blur dalam faktor interaksi antar manusia di dunia. 
Contohnya saja, ada masyarakat yang membenarkan tindak hukuman gantung kepada para penjahat karena dianggap pantas dilakukan agar menimbulkan sifat jera agar tidak ada lagi yang mau menjadi pejahat, sedangkan di masyarakat lainnya, hukuman gantung merupakan suatu kesalahan karena hukuman tersebut akan mencoreng hak asasi manusia, meskipun yang di hukum itu berstatus penjahat. Bagi orang-orang yang beragama baik itu Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Agama-agama lainnya, mereka akan melihat suatu kebenaran berpatokan dengan aturan-aturan atau dogma yang dijelaskan oleh agama mereka masing-masing.
Peperangan sendiri merupakan hasil dari pertentangan dan perbedaan pandangan suatu kebenaran antar suatu pihak dengan pihak lainnya. Kalau misalnya kedua belah pihak memiliki pandangan atau visi yang sama tentang kebenaran maka bukan peperangan yang akan terjadi, tetapi suatu kedamaian. Mereka berperang memperjuangkan hal-hal yang menurut mereka benar meskipun pihak lain berpendapat bahwa kebenaran yang pihak itu perjuangkan melenceng atau tidak sesuai.
Kebenaran merupakan suatu aturan atau kebiasaan atau adat yang muncul karena diciptakan oleh masyarakat mayoritas. Apabila mayoritas telah menentukan bahwa kebenaran itu ‘A’, maka masyarakat minoritas mau tidak mau harus menuruti dan mengakui kebenaran tersebut, kalau tidak mereka akan terkucilkan atau bahkan terusir dari ekosistem.
Kebenaran itu bersifat subjektif dimana pihak yang berkuasa dapat mengatur bentuk kebenaran masyarakat sekitarnya dan apabila ada yang tidak setuju, maka konflik dan peperanganlah hasilnya. 
Like it or not, but it was the UGLY TRUTH

No comments:

Post a Comment